Teknologi
dan informasi adalah salah satu bagian yang paling penting di era globalisaasi
saat ini. Tidak ada satu negara yang tidak membutuhkan teknologi. Karena teknologi hadir untuk
membantu mempercepat pekerjaan dan membuat yang rumit menjadi lebih praktis.
Salah satu bidang teknologi dan informasi tersebut adalah bidang Multimedia. Multimedia
merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional.
Karakteristik mata pelajaran multimedia di SMK memiliki kedudukan sebagai mata
pelajaran Produktif pada kurikulum KTSP atau mata pelajaran wajib pada
kurikulum 2013.
Salah
satu Sekolah menengah kejuruan yang memiliki program jurusan Multimedia adalah
SMK Negeri 10 Malang. Selain Multimedia, program studi
keahlian yang terdapat di SMK Negeri 10 Malang yaitu Teknik Komputer jaringan (TKJ) dan
Teknik ototronik dan Teknik Kendaraan Ringan.
Berdasarkan pengamatan dan
data nilai penulis, di SMK Negeri 10 Malang pada mata pelajaran Produktif
Multimedia di kelas XI semester 2 sebagian besar siswa mengalami
kesulitan pada materi Teknik Pengambilan gambar terutama pada pembuatan
storyboard, Siswa sering mengalami kesulitan dalam menggambar storyboard,
menghapalkan dan mengaplikasikan sudut pengambilan gambar. Akibat dari
kesulitan tersebut siswa juga mengalami kesulitan dalam proses pengambilan
gambar atau biasa disebut dengan shooting. Sehingga angle atau sudut
pengambilan gambar yang diambil menjadi kurang sesuai dengan adegan yang
dibutuhkan. Sebelumnya untuk memahami konsep storyboard dalam teknik pengambilan
gambar digunakan cara hafalan dan menggambar, tetapi cara tersebut kurang
mendidik pengembangan dan kreatifitas berpikir siswa. Selain itu waktu yang
dibutuhkan dalam proses ini semakin panjang.Jika siswa tidak berkembang
kreatifitas berpikirnya maka siswa akan mengalami kesulitan memahami konsep storyboard
pada materi teknik pengambilan gambar yang merupakan salah satu materi dalam soal
Ujian Nasional.
Metode yang sering digunakan dalam pembelajaran adalah metode ceramah pemahaman
konsep. Tekanan hanya dilakukan dengan memberikan informasi searah.. Terlihat minat dan motivasi siwa untuk
mengikuti pelajaran dirasa kurang. Siswa cenderung diam, mendengarkan, dan
pasif. Beberapa siswa ada yang mengantuk. Selain itu ada juga yang menggambar
tidak jelas ada juga yang memperhatikan guru akan tetapi terlihat bingung
karena masih belum jelas tujuan belajar. Saat dilakukan post test sebagai evaluasi siswa di akhir
pembelajaran hanya 30% siswa yang tuntas. Sebaliknya yang 70% harus mengulang atau melakukan remidi.
Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, penulis
merasa perlu melakukan inovasi pembelajaran yang terintegrasi dengan materi
kompetensi kejuruan dengan membuat media pembelajaran yang tepat dan berdaya
guna untuk meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran produktif
multimedia. Dalam hal ini dipilih media pembelajaran inovatif “STORYBOX” singkatan
dari “ Storyboard BOX” karena terinspirasi BOX yang artinya sebuah kotak dimana
sisi-sisinya bisa berisi banyak hal
dan ketika dibuka box tersebut juga memiliki banyak fungsi.
Harapannya dengan media ini siswa bisa berinteraksi dan lebih mudah dalam
menghapalkan jenis-jenis angle yang dipakai dalam storyboard.Selain itu, juga
dilengkapi dengan flash tutorial interaktif yang berisi tentang video
penjelasan materi lebih detail dan ada menu quis dimana setiap siswa bisa
mengevaluasi kemampuan masing-masing dalam memahami pelajaran. Dan dapat
mengetahui skor yang didapat secara langsung.
Media pembelajaran interaktif juga sesuai dengan program sekolah berwawasan
ADIWIYATA karena bahan-bahan yang digunakan memanfaatkan kardus bekas monitor yang menumpuk di gudang sekolah. Dengan desain sesuai kreatifitas masing-masing siswa. Dalam hal ini terjalin partisipasi aktif siswa
juga sekolah dalam penyediaan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat media
pembelajaran interaktif STORYBOX.